Selasa, 28 Juli 2009

Jalan-jalan Santai di Malioboro

Berbicara tentang Yogya, pasti kita teringat dengan julukan untuk Yogya ini. Ya, kota pelajar. Yogya memang memiliki bayak perguruan tinggi dan mahasiswa di Yogya pun banyak kita temui. Namun, tidak hanya perguruan tinggi saja, di Yogya kita juga dapat menemukan tempat-tempat wisata.
Jika berbicara tempat wisata Yogya, pasti teringat Malioboro. Ya, Malioboro memang telah menjadi icon Yogyakarta. Malioboro merupakan nama sebuah jalan dan terletak di dekat Stasiun Tugu. Malioboro sendiri diambil dari bahasa Sansekerta yang berarti “karangan bunga”.



Belum lengkap rasanya jika berkunjung ke Yogya tidak mengunjungi Malioboro. Malioboro memang sebuah jalan, tapi di sepanjang jalan ini anda bisa melihat dan memborong cenderamata khas Yogya yang dijual di sepanjang jalan ini. Ya, di bahu jalan sepanjang jalan Malioboro penuh dengan penjual yang menggelar dagangan berupa cenderamata khas Yogya sepert kaos, miniatur candi Borobudur dan Prambanan, gantungan kunci, tas, batik, dompet, dan sebagainya. Anda juga dapat berbelanja perak bakar di sini. Cenderamata ini dijual dengan harga yang terjangkau.




Berbelanja cenderamata di Malioboro ini memang menyenangkan. Selain cenderamata yang beranekaragam, kita juga bisa menawar harga cenderamata. Tak perlu ragu untuk menawar harga barang di sini. Sedikit tips untuk anda, agar mendapat harga yang lebih murah, tawarlah dengan menggunakan bahasa Jawa.
Jika anda ingin ke pusat Dagadu dari Malioboro, tak perlu bingung. Anda dapat menggunakan becak atau andong untuk sampai ke pusat Dagadu. Cukup mengeluarkan uang sekitar Rp 3.000,00 anda bisa ke pusat Dagadu atau pusat oleh-oleh bakpia.
Tak hanya cenderamata yang ada di Malioboro. Malioboro juga ramai dengan toko-toko dan hotel. Toko-toko seperti toko pakaian, batik, kain, dan makanan juga dapat anda temui di sini. Begitu pula dengan hotel, mulai dari hotel biasa hingga hotel bintang lima juga dapat anda temui di sekitar jalan Malioboro.
Tak hanya jalan di sepanjang Malioboro untuk berbelanja cenderamata. Di ujung jalan Malioboro anda dapat berwisata sejarah di Benteng Vredeburg dan Gedung Agung. Benteng Vredeburg dulunya merupakan benteng pertahanan bagi klolonial Belanda dari tentara Keraton. Sedangkan Gedung Agung sempat menjadi Istana Negara saat pusat pemerintahan Indonesia dipindahkan sementara ke Yogyakarta.
Tak hanya siang hari saja anda dapat menikmati Malioboro, pada malam hari lapak lesehan dapat anda temui di sini. Makanan khas Yogya, gudeg, dapat anda nikmati di sini. Makanan lain seperti pecel lele, sate, dan lainnya juga dapat anda temui di sini. Beberapa angkringan pun ikut meramaikan suasana malam di Malioboro.

Pasar Beringharjo
Di Malioboro ini, kita juga dapat mengunjungi pasar Beringharjo yang juga terletak di jalan Malioboro. Pasar Beringharjo merupakan pasar terlengkap di Yogyakarta. Di pasar Beringharjo ini kita dapat mendapatkan batik dengan koleksi terlengkap. Selain itu, aneka macam jajanan juga tersedia di sini, seperti brem, krasikan, dan bakpia. Tidak hanya itu, aneka rempah-rempah bahan dasar jamu juga dapat kita temui di pasar Beringharjo ini.



Selain itu, di pasar Beringharjo ini kita juga dapat berburu barang antik seperti uang logam kuno, mesin ketik kuno, dan perabotan kuno. Bagi anda penggemar musik jaman dulu, anda juga dapat mencari kaset keluaran jaman dulu di sekitar pasar Beringharjo ini. Selain itu kerajinan logam patung Budha juga dapat kita temui di pasar Beringharjo ini.

Untuk mencapai Malioboro dan pasar Beringharjo, sangatlah mudah. Anda bisa mengendarai kendaraan pribadi anda ataupun dengan kendaraan umum. Jika anda dari stasiun Tugu, cukup dengan berjalan kaki anda sudah bisa mencapai Jalan Malioboro dan Pasar Beringharjo. Bis Trans Jogja juga melalui Jalan Malioboro ini, jadi anda bisa bisa naik Trans Jogja dengan jalur 1A, 2A, atau 3A dan turun di halte Malioboro. Selamat berwisata!

0 komentar:

Posting Komentar